Indeks

Kurikulum Nasional 2025: Mewujudkan Pendidikan Masa Depan yang Adaptif, Inklusif, dan Berbasis Teknologi

Oleh : Muhammad Rifqii Naufal

BabelMendunia.com, Dalam menghadapi era revolusi industri 5.0, pendidikan nasional Indonesia terus mengalami pembaruan. Salah satu langkah signifikan yang kini tengah menjadi sorotan adalah peluncuran Kurikulum Nasional 2025 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kurikulum ini bukan sekadar revisi teknis dari sebelumnya, melainkan sebuah transformasi menyeluruh yang bertujuan untuk menyiapkan generasi muda Indonesia menjadi pembelajar sepanjang hayat, kreatif, adaptif, dan mampu bersaing di kancah global.

Mendorong Pendidikan Berbasis Soft Skills dan Kontekstual

Berbeda dari pendekatan tradisional yang cenderung menitikberatkan pada hafalan dan penilaian kognitif semata, Kurikulum 2025 mengedepankan integrasi keterampilan abad ke-21 seperti komunikasi efektif, berpikir kritis, kolaborasi, dan empati sosial ke dalam setiap mata pelajaran. Guru didorong untuk tidak hanya menjadi pengajar, melainkan juga fasilitator yang membimbing siswa menemukan relevansi pembelajaran dalam kehidupan nyata mereka.

Teknologi Sebagai Mitra dalam Pembelajaran

Kurikulum ini menempatkan teknologi sebagai elemen sentral dalam proses pendidikan. Penggunaan aplikasi digital, kelas virtual, simulasi interaktif, hingga platform kecerdasan buatan dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran yang menarik, personal, dan adaptif terhadap kebutuhan siswa. Lebih dari itu, mulai tahun ajaran 2025/2026, Kemendikbudristek akan mulai memperkenalkan mata pelajaran pilihan seperti pemrograman (coding) dan kecerdasan buatan (AI) di jenjang SD hingga SMA, terutama bagi sekolah yang memiliki kesiapan infrastruktur dan SDM. Langkah ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menyiapkan siswa menghadapi tantangan dunia kerja berbasis teknologi masa depan.

Evaluasi yang Lebih Autentik dan Berorientasi Proses

Kurikulum Nasional 2025 juga menghapus secara permanen sistem Ujian Nasional (UN) dan menggantikannya dengan sistem asesmen yang lebih holistik, yaitu asesmen berbasis proyek, portofolio, dan observasi performa. Model ini memungkinkan guru menilai siswa secara lebih menyeluruh tidak hanya dari hasil akhir, tetapi juga dari proses belajar, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah secara nyata.

Menghadapi tantangan implementasi

Tidak dapat dimungkiri bahwa tantangan implementasi kurikulum ini masih besar, terutama dalam hal kesiapan guru, infrastruktur teknologi di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), serta literasi digital. Untuk itu, pemerintah telah menggulirkan program pelatihan intensif bagi guru, pengadaan perangkat TIK di sekolah, hingga kerja sama dengan sektor swasta dan perguruan tinggi untuk memastikan transisi kurikulum berjalan lancar dan merata.

Menuju Sistem Pendidikan yang Adaptif dan Berdaya Saing

Kurikulum Nasional 2025 bukan hanya perubahan dokumen, tetapi sebuah revolusi paradigma dalam memaknai pendidikan. Dengan menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, mengadopsi teknologi sebagai mitra belajar, serta mendorong proses penilaian yang lebih adil dan menyeluruh, Indonesia tengah melangkah menuju sistem pendidikan yang lebih adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Tirto.id. (2024, Desember 8). Kemendikdasmen Siapkan Coding dan AI Masuk Kurikulum 2025. (https://tirto.id/kemendikdasmen-siapkan coding-dan-ai-masuk-kurikulum-2025-g6yv)

Inside Virtual Goods. (2025, Februari 18). Metode Evaluasi Pendidikan 2025. (https://insidevirtualgoods.com/2025/02/18/metode-evaluasi-pendidikan-2025/)

Paramita, E., Aminullah, A., Ratnasari, D., & Husna, A.(2025). Transformasi Perkembangan Kurikulum di Indonesia. Jurnal pendidikan dan pembelajaran indonesiA (JPPI), 5(1), 169-184

Exit mobile version