Indeks

Entrepreneurship Digital: Peluang Emas Gen Z di Era Globalisasi dan Modernisasi

Oleh: Gina Wulandari, PGSD UNMUH BABEL

BabelMendunia.com, Di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi, dunia terus bergerak dengan kecepatan luar biasa. Perubahan teknologi, gaya hidup, dan pola pikir telah mendorong lahirnya era baru yang disebut sebagai era digital. Bagi generasi Z yakni mereka yang lahir dan tumbuh bersama teknologi digital semua ini bukanlah ancaman, melainkan peluang emas, terutama dalam bidang entrepreneurship. Di era ini, digitalisasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keniscayaan. Kehidupan kita sehari-hari telah terhubung secara erat dengan internet dari belanja, belajar, bekerja, hingga bersosialisasi. Di sinilah letak keunggulan generasi Z: mereka adalah generasi digital native yang fasih menggunakan teknologi sejak usia dini. Mereka memahami seluk-beluk media sosial, algoritma, tren pasar, hingga strategi pemasaran digital dengan sangat cepat, bahkan lebih baik dari generasi sebelumnya.

       Dengan modal ini, generasi Z memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku utama dalam entrepreneurship digital, yaitu bentuk kewirausahaan yang mengandalkan teknologi sebagai alat utama. Berbagai peluang bisnis terbuka luas, mulai dari e-commerce, konten kreatif, layanan berbasis aplikasi, hingga teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan blockchain. Untuk merintis bisnis digital, mereka hanya membutuhkan ide segar, kemauan untuk terus belajar, dan keberanian mengambil risiko. Generasi Z secara alami cepat beradaptasi terhadap perubahan. Mereka terbiasa menghadapi teknologi baru dan memiliki keinginan tinggi untuk berinovasi. Di dunia digital yang sangat menghargai orisinalitas dan kreativitas, generasi ini mampu membangun personal branding yang kuat dan autentik. Mereka juga berorientasi global; dengan sekali klik, produk maupun gagasan dapat tersebar ke berbagai penjuru dunia, membuka pasar yang jauh lebih luas daripada sebelumnya.

       Menariknya lagi, generasi Z tak hanya berfokus pada keuntungan pribadi. Banyak di antara mereka yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu sosial dan lingkungan, sehingga melahirkan semangat kewirausahaan sosial (sociopreneurship) berbasis digital. Namun demikian, perjalanan menjadi seorang digital entrepreneur tentu tidak mudah. Tantangan datang dari berbagai arah, seperti banjir informasi yang bisa menyebabkan overthinking dan kebingungan dalam mengambil keputusan. Persaingan yang semakin ketat, bahkan dalam skala global, menuntut pelaku usaha untuk terus berinovasi dan bertahan. Selain itu, masih banyak generasi Z yang terjebak dalam pola konsumtif digitalmenghabiskan waktu sebagai pengguna pasif alih-alih menjadi kreator yang produktif.

       Untuk itu, sangat penting menumbuhkan mindset produktif dalam berteknologi. Edukasi kewirausahaan digital perlu dimulai sejak dini, melalui pelatihan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, sekolah, universitas, hingga komunitas lokal. Dengan cara ini, potensi generasi Z dalam membangun ekonomi digital dapat benar-benar terwujud. Globalisasi dan modernisasi telah membuka pintu-pintu kesempatan baru yang sebelumnya tidak terpikirkan. Kini, bukan zamannya lagi generasi muda hanya menunggu lowongan pekerjaan. Saatnya generasi Z naik ke panggung utama, menciptakan lapangan kerja sendiri, menghasilkan solusi inovatif, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Semua itu bisa dimulai dari hal kecilbahkan dari layar ponsel di genggaman menuju dunia yang luas tanpa batas.

Exit mobile version