Indeks

Menyelami Sungai Rangkul: Menggali Solusi untuk Pengelolaan DAS yang Berkelanjutan

Oleh: Rayhan Rizaki

BabelMendunia.com, Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Sungai Rangkul, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, merupakan isuyang sangat krusial untuk diperhatikan. Sungai ini tidak hanyaberfungsi sebagai sumber air, tetapi juga menjadi bagianintegral dari ekosistem lokal yang mendukung kehidupanmasyarakat. Namun, Sungai Rangkul menghadapi berbagaitekanan akibat aktivitas manusia, seperti penebangan hutan, penambangan, dan pemukiman yang berdampak langsungpada kualitas air dan kesehatan ekosistem. Penelitian yang dilakukan oleh Sari et al. (2020) menunjukkan bahwadeforestasi di hulu sungai telah menyebabkan peningkatansedimentasi dan penurunan kualitas air. Hal ini menegaskanadanya hubungan langsung antara aktivitas manusia dan kondisi lingkungan di daerah tersebut.

 

Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan DAS adalahmengendalikan dampak negatif dari deforestasi. Penebanganhutan di sekitar DAS membuat tanah menjadi lebih rentanterhadap erosi, yang mengakibatkan meningkatnya jumlahsedimen yang masuk ke dalam sungai. Dengan semakintingginya sedimentasi, kualitas air dapat menurun, yang berdampak buruk bagi kehidupan akuatik serta kesehatanmasyarakat yang bergantung pada sumber air tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan praktik reboisasidan perlindungan hutan di hulu sungai. Langkah ini tidakhanya akan membantu memperbaiki kualitas air, tetapi juga berkontribusi pada penyerapan karbon dan pengendalianperubahan iklim.

 

Di samping aspek lingkungan, partisipasi masyarakat lokaljuga sangat penting dalam pengelolaan sumber daya air. Studiyang dilakukan oleh Rahman (2021) menekankan bahwaketerlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusanmengenai pengelolaan DAS dapat meningkatkan kesadarandan tanggung jawab individu terhadap lingkungan. Ketikamasyarakat merasa memiliki bagian dalam pengelolaansumber daya tersebut, mereka cenderung lebih aktif dalammenjaga kebersihan sungai dan melindungi ekosistem. Oleh karena itu, pendidikan dan penyuluhan mengenai pentingnyapelestarian lingkungan menjadi sangat vital. Program yang melibatkan masyarakat dalam kegiatan pelestarian, sepertipenanaman pohon dan bersih-bersih sungai, mampumeningkatkan rasa memiliki dan komitmen untuk menjagalingkungan.

 

Kebijakan pemerintah setempat juga berperan penting dalampengelolaan DAS. Laporan dari Dinas Lingkungan HidupProvinsi Bangka Belitung (2019) menguraikan berbagaikebijakan yang telah diterapkan untuk melindungi DAS, termasuk regulasi yang membatasi aktivitas penambangan dan penebangan hutan. Namun, tantangan terbesar adalahpenegakan hukum terhadap aktivitas yang merusaklingkungan, seperti penambangan ilegal. Tanpa adanyapenegakan hukum yang efektif, kebijakan yang ada tidak akanmemberikan dampak yang signifikan. Oleh karena itu, pentinguntuk meningkatkan koordinasi antara berbagai instansipemerintah dan masyarakat agar kebijakan yang telahditetapkan dapat diimplementasikan dengan baik.

Monitoring dan evaluasi kualitas air juga merupakankomponen penting dalam pengelolaan DAS. Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Siti (2022) menunjukkan bahwasistem pemantauan yang baik dapat memberikan data akurattentang kondisi sungai, sehingga memungkinkan pengambilankeputusan yang tepat untuk intervensi. Dengan adanya sistempemantauan yang terintegrasi, perubahan negatif dapatdideteksi lebih awal, dan tindakan perbaikan dapat dilakukansebelum masalah semakin memburuk. Misalnya, jika terjadipenurunan kualitas air yang signifikan, langkah-langkahseperti pembatasan aktivitas tertentu dapat segeradilaksanakan untuk melindungi ekosistem.

Sebagai kesimpulan, pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Sungai Rangkul memerlukan pendekatan yang holistik dan melibatkan beragam pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, dan akademisi. Denganmemperhatikan aspek lingkungan, melibatkan masyarakatsetempat, menerapkan regulasi yang efektif, serta melakukanpemantauan secara konsisten, diharapkan kondisi sungai dapatmembaik dan memberikan manfaat jangka panjang bagimasyarakat serta ekosistem. Menjaga keberlanjutan DAS bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tugas bersama yang memerlukan kerjasama dari semua pihak. Hanya melalui upaya kolaboratif kita dapat memastikanbahwa Sungai Rangkul tetap menjadi sumber kehidupan yang berharga bagi generasi mendatang.

 

Dengan penjelasan ini, diharapkan isu pengelolaan DAS di Sungai Rangkul dapat dipahami dengan lebih mendalam dan memicu tindakan positif dari semua pihak terkait.

Exit mobile version