Indeks

Menjaga Keseimbangan: Peran Mahasiswa dalam Menjembatani Konflik Potensi Timah dan Kelestarian Sektor Lokal.

Oleh; Zaki Rakhmawan, PGSD UNMUH BABEL

BabelMendunia.com, Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber dayaalam, memiliki tantangan besar dalam mengelola kekayaantersebut secara adil dan berkelanjutan. Salah satu potensibesar adalah tambang timah, khususnya di daerah-daerahseperti Bangka Belitung. Namun, eksploitasi sumber daya iniseringkali menimbulkan konflik kepentingan antara sektorpertambangan dengan sektor lokal lainnya seperti perikanan, pariwisata, pertanian, dan perkebunan. Aktivitas tambangyang tidak terkontrol, baik oleh perusahaan besar seperti PT Timah maupun masyarakat penambang, berisiko merusakwilayah tangkap nelayan, pantai, serta lahan pertanian dan perkebunan seperti di wilayah Rias.

Dalam situasi kompleks ini, mahasiswa sebagai bagiandari kaum akademisi dan agen perubahan memiliki peranstrategis untuk menjadi penengah sekaligus penyumbangsolusi. Mahasiswa tidak hanya dituntut peka terhadap potensikonflik, tetapi juga mampu menawarkan pendekatan berbasisilmu pengetahuan, dialog konstruktif, dan kebijakan yang berkeadilan.

Tantangan yang Dihadapi

Pertama, aktivitas tambang yang dilakukan di wilayah pantaidan laut berdampak langsung terhadap hasil tangkapannelayan. Kerusakan ekosistem laut akan mengurangi populasiikan, sehingga mengancam mata pencaharian masyarakatpesisir. Kedua, eksplorasi di wilayah darat, seperti perkebunandan pertanian, dapat mengganggu kesuburan tanah dan merusak keberlangsungan produksi pangan lokal. Ketiga, keberadaan tambang di wilayah pariwisata merusak daya tarikalami yang menjadi andalan pemasukan daerah. Keteganganantara penambang, nelayan, petani, dan pelaku pariwisataberpotensi menimbulkan konflik sosial yang berkepanjanganapabila tidak ditangani dengan bijak. Karena itu, diperlukanperan aktif semua pihak, terutama mahasiswa, untukmenjembatani perbedaan ini.

Solusi dan Peran Mahasiswa

1. Membentuk Forum Dialog Multisektor

Mahasiswa dapat menginisiasi pembentukan forum dialog yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan: nelayan, petani, masyarakat tambang, pelaku pariwisata, pemerintah daerah, dan perusahaan tambang. Forum iniberfungsi sebagai ruang komunikasi untuk mengidentifikasimasalah, mencari titik temu, dan membangun kesepakatanbersama tentang zonasi wilayah tambang dan kawasan yang harus dilindungi.

2. Mendorong Penyusunan Zonasi Tambang BerbasisPartisipatif

Mahasiswa dapat melakukan penelitian partisipatif yang menghasilkan peta zonasi berbasis kebutuhan masyarakatlokal dan kelestarian lingkungan. Zonasi ini harusmemastikan aktivitas tambang tidak dilakukan di wilayah tangkap nelayan, daerah pantai, dan lahan pertanianproduktif. Zonasi tersebut bisa diajukan kepada pemerintahdaerah sebagai bahan penyusunan kebijakan tata ruang.

3. Edukasi tentang Tambang Ramah Lingkungan

Sebagai kaum terdidik, mahasiswa bisa mengadakanpelatihan dan seminar untuk memperkenalkan tekniktambang yang lebih ramah lingkungan, seperti reklamasipasca-tambang dan teknologi minim dampak. Ini pentinguntuk mengubah pola pikir bahwa tambang harus selaluidentik dengan kerusakan.

4. Mengembangkan Program Diversifikasi Ekonomi

Mahasiswa dapat menggagas program diversifikasiekonomi lokal dengan memperkuat sektor pariwisataberbasis budaya dan ekowisata, pengembangan agroforestry di lahan bekas tambang, serta pengolahan hasil laut. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya bergantung pada tambang, tetapi memiliki alternatif pendapatan yang berkelanjutan.

5. Menjadi Pengawas Independen

Mahasiswa dapat berperan sebagai pengawas independenterhadap aktivitas tambang, melakukan monitoring lingkungan secara berkala, dan melaporkan hasilnya secaratransparan. Dengan adanya pengawasan dari pihak yang netral, ketidakadilan atau pelanggaran lingkungan dapatdiminimalisir.

Menjaga keseimbangan antara pemanfaatan potensitimah dan kelestarian sektor lokal bukanlah tugas mudah. Tetapi dengan pendekatan berbasis dialog, edukasi, penelitian, dan advokasi kebijakan, mahasiswa dapat menjadi agenperubahan yang efektif. Tugas utama mahasiswa adalahmemastikan bahwa pembangunan ekonomi melalui tambangtidak mengorbankan keberlanjutan hidup masyarakat nelayan, petani, dan pelaku pariwisata. Kolaborasi, empati, dan ilmupengetahuan harus menjadi senjata utama dalam mewujudkanharmoni sosial dan ekologis di daerah potensi timah.

Exit mobile version