Indeks

Kolusi: Tantangan Integritas dan Peran Mahasiswa dalam Membangun Bangsa

Oleh: Pitria, PGSD UNMUH BABEL

BabelMendunia.com, Kolusi merupakan salah satu masalah besar yang masih sering terjadi di Indonesia dan membawa dampak sangat merugikan, baik bagi masyarakat maupun negara. Secara sederhana, kolusi dapat diartikan sebagai kerja sama rahasia antara pejabat atau orang yang memiliki kekuasaan dengan pihak lain untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan cara yang tidak benar dan melanggar hukum. Praktik ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai sosial yang kita pelajari, seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab. Jika kolusi terus dibiarkan, maka pembangunan dan kemajuan bangsa akan terhambat karena sumber daya negara tidak digunakan secara tepat dan optimal. Akibatnya, kualitas pelayanan publik menurun, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah merosot, dan potensi kerugian negara semakin besar.

Penyebab utama maraknya kolusi di Indonesia menurut saya adalah kurangnya pengawasan dari lembaga terkait serta lemahnya integritas individu yang terlibat, baik dari kalangan pejabat maupun pihak swasta. Selain itu, budaya permisif di masyarakat yang cenderung membiarkan atau bahkan membenarkan praktik-praktik tidak jujur juga turut memperparah situasi. Kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan anggaran membuat kolusi semakin sulit diberantas. Padahal, kolusi jelas bertentangan dengan nilai-nilai sosial yang seharusnya menjadi pegangan setiap individu, seperti kejujuran yang menuntut keterbukaan, keadilan yang menuntut perlakuan sama bagi semua, serta tanggung jawab terhadap kepentingan bersama.

Sebagai mahasiswa, saya merasa bahwa peran generasi muda sangat penting dalam upaya pencegahan kolusi. Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab harus dimulai dari lingkungan pendidikan, termasuk kampus. Melalui kegiatan organisasi, diskusi, dan seminar, mahasiswa dapat mengasah kepekaan terhadap isu-isu sosial serta membangun karakter yang berani menolak segala bentuk kolusi. Selain itu, mahasiswa juga harus aktif mengawasi dan mengkritisi kebijakan kampus yang tidak transparan atau berpotensi menimbulkan kolusi, sehingga budaya integritas dapat tumbuh sejak dini.

Di sisi lain, penegakan hukum yang tegas dan transparan sangat dibutuhkan agar pelaku kolusi tidak merasa aman dan jera untuk mengulangi perbuatannya. Dengan pengawasan yang ketat, pendidikan karakter yang kuat, dan penegakan hukum yang adil, diharapkan praktik kolusi dapat diminimalisir bahkan dihilangkan. Saya percaya, dengan kesadaran dan komitmen bersama, kita bisa membangun bangsa yang bersih dari kolusi dan korupsi demi masa depan Indonesia yang lebih baik, adil, dan sejahtera bagi seluruh rakyat.

Exit mobile version