Indeks

PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL

Oleh: Zulkipli

BabelMedia.com, Pendidikan seksual merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan individu yang sehat secara fisik, mental, dan sosial. Namun, di banyak masyarakat, topik ini masih dianggap tabu untuk dibahas secara terbuka, terutama di lingkungan keluarga dan institusi pendidikan.

Hal ini sering kali disebabkan oleh kurangnya pemahaman, nilai-nilai budaya, atau ketakutan akan dampak negatif dari informasi yang diberikan. Padahal, mengabaikan pendidikan seksual dapat menimbulkan berbagai risiko, seperti tingginya angka kehamilan remaja, penyebaran penyakit menular seksual (PMS), kekerasan seksual, hingga kesalahan pemahaman tentang tubuh dan hubungan antar individu.

Di Indonesia, permasalahan kekerasan seksual masih menjadi isu yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang holistik. Data dari Komnas Perempuan menunjukkan peningkatan kasus kekerasan seksual setiap tahunnya, yang menunjukkan bahwa upaya penanggulangan yang ada belum sepenuhnya efektif.

Kekerasan seksual ini tidak hanya terjadi di ruang publik tetapi juga dalam lingkup domestik, sehingga menuntut adanya intervensi yang lebih komprehensif dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat secara luas.
Pendidikan seksualitas di Indonesia sering kali masih dianggap sebagai topik yang tabu. Banyak orang tua, guru, dan bahkan masyarakat luas merasa tidak nyaman untuk membicarakan masalah seksualitas secara terbuka dengan anak- anak dan remaja.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh norma budaya yang menganggap seksualitas sebagai sesuatu yang privat dan tidak pantas untuk dibicarakan di ruang publik. Namun, pandangan ini justru menjadi salah satu penyebab utama minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh remaja tentang seksualitas yang sehat, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya kekerasan seksual (Sundari 2024).

Bagaimana peran pendidikan seksual bisa mencegah kekerasan seksual? berikut adalah cara-cara untuk membentuk perilaku seksual positif pada remaja:
Pemberian informasi tentang seksualiatas
Memberikan informasi terkait perubahan dan perkembangan fisik, mental, dan kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.

Adanya kecenderungan orang tua yang terkesan tidak peduli dengan permasalahan yang dihadapi remaja dalam masa transisinya juga mengakibatkan pendidikan seksual bagi remaja harus diisi dengan materi yang berkaitan dengan gejala-gejala yang dialaminya di masa transisinya. Gejala-gejala tersebut misalnya terjadinya menstruasi bagi remaja putri dan emisi nokturnal (mimpi basah) bagi remaja putra, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan penis dan payudara, dan lain-lain.

Peran pendidikan positif pada remaja
Mengajak remaja untuk menyebarkan energi positif adalah salah satu sikap untuk membentuk perilaku positif agak waktunya digunakan dan disalurkan ke hal- hal yang positif. Karena salah satu sebab terjadinya perilaku yang menyimpan dan perilaku negatif adalah karena adanya waktu luang dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal yang menyimpang. Remaja yang sedang dalam masa transisi menuju dewasa memiliki keingintahuan yang tinggi oleh sebab itu orang tua harus ada dalam pengawasan tersebut, agar kegiatan yang dilakukan oleh anaknya dapat disalurkan ke hal-hal yang lebih positif. Mengajak remaja menjauhkan diri dari seks bebas adalah salah satu sikap yang harus di implementasikan agak terjauhi dari kekerasan seksual (Rinta 2015).

 

Exit mobile version