Indeks

GEMA MATHLA’UL ANWAR “Penyelanggaran Musim Haji 2024 terbaik dalam 15 Tahun terakhir”

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Generasi Muda Mathla’ul Anwar, Ahmad Nawawi mengapresiasi kesuksesan pelaksanaan musim Haji tahun 2024 yang baru saja berakhir.

"Indikator itu memudahkan publik melihat program, ekosistem, dan inovasi yang harus dipertahankan, bahkan dikembangkan seraya terus melahirkan inovasi baru. Tahun ini harus diakui tahun terbaik," kata Nawawi dalam keterangannya, Ahad (3/8/2004).

Indikator kesuksesan tersebut disampaikan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas pada closing statement-nya, di Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (25/07) kemarin.

Musim Haji 2024 sukses dan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dengan sejumlah indikator yang dirangkum menjadi 4-3-5. Maksudnya adalah empat perdana, tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi, dan lima inovasi.

Menurut Nawawi, indikator tersebut menjadi penciri ibadah Haji 2024 yang mengantarkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini sebagai yang terbaik dalam kurun waktu 15 tahun terakhir.

“Tahun depan, pemerintah dan masyarakat mudah mengecek. Bagaimana indikator 4-3-5 itu di tahun tersebut? Apakah tetap atau meningkat dengan sejumlah inovasi lain,” ujar dia.

Apresiasi serupa juga disampaikan oleh petugas penyadaran, bimbingan dan konseling bagi jamaah haji, umrah, dan Masjid Nabawi, Madinah, Yusuf Abu Hisyam.

Diakuinya, pelayanan pemerintah Indonesia terhadap jamaah haji sangat menonjol dibanding negara lain. Pemerintah Indonesia menempatkan para petugas haji berseragam di titik-titik kritis untuk melayani jamaah haji. “Layanan ini jatang terlihat dilakukan oleh negara lain,” kata Yusuf.

Petugas haji juga pandai berhubungan dengan sesama warga negara maupun petugas dari Arab Saudi. “Pemerintah Indonesia begitu peduli pada warganya hingga bersedia melayani 24 jam dengan segenap kemampuan, kejujuran dan integritasnya,” sambungnya.

Menurutnya lagi, Pemerintah Arab Saudi juga semakin mengakui bahwa pemerintah Indonesia bersungguh-sungguh melayani jamaahnya. “Kami justru banyak belajar dari Indonesia bagaimana pemerintah melayani warganya dengan lebih ramah,” ucap Yusuf.

Exit mobile version