Kewirausahaan Digital: Cara Cerdas Anak Muda Meretas Dunia Bisnis

Oleh: Nabila Lorenza, PGSD UNMUH BABEL

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Di tengah derasnya arus teknologi, lahir sebuah gaya baru berwirausaha yang tengah digandrungi generasi muda kewirausahaan digital. Ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan bentuk baru dari revolusi ekonomi yang memungkinkan siapa saja membangun bisnis hanya dengan perangkat digital, kreativitas, dan juga koneksi internet. Tak perlu kantor besar, cukup ide dan kemauan. Kita kini hidup di masa ketika tokotoko tak lagi berwujud fisik. Lihat saja Instagram, TikTok Shop, hingga marketplace seperti Shopee dan Tokopedia semuanya menjadi etalase bisnis masa kini. Digital entrepreneurship menghadirkan peluang yang luas, terlebih bagi generasi muda yang sejak kecil akrab dengan dunia maya. Dari jualan kue rumahan via WhatsApp hingga aplikasi startup yang menembus pasar global, ruang digital adalah panggung tak terbatas.

Keunggulan utama bisnis digital ada pada akses pasar yang luas dan instan. Seorang remaja di desa bisa menjual produknya ke Jakarta, bahkan ke luar negeri, tanpa harus keluar rumah. Semua menjadi mungkin berkat kecanggihan platform digital dan media sosial. Namun, jangan salah  meski kelihatannya mudah, tantangan di dunia digital sangat nyata. Persaingan ketat membuat siapa pun harus berpikir kreatif dan bergerak cepat. Hanya mereka yang terus berinovasi dan memahami selera pasar yang akan bertahan. Tak cukup hanya jago jualan, pelaku usaha digital juga perlu menguasai konten, branding, hingga algoritma platform.

Baca Juga  Timah Untuk Kemakmuaran Bersama

Di sisi lain, literasi digital menjadi hal yang tak bisa ditawar. Banyak UMKM masih gagap menghadapi teknologi. Mereka belum memahami pentingnya menjaga keamanan data pelanggan, strategi digital marketing, atau bahkan sekadar membuat konten menarik. Inilah tantangan bersama yang harus dijawab melalui pelatihan, pendampingan, dan dukungan dari pemerintah, kampus, hingga komunitas. Dan satu hal yang sering terlupakan etika di dunia digital. Dalam semangat mengejar viral dan cuan, jangan sampai kita mengorbankan kejujuran dan kepercayaan konsumen. Bisnis yang sehat dibangun di atas fondasi transparansi dan tanggung jawab.Kewirausahaan digital bukan sekadar soal untung-rugi. Ini tentang menciptakan dampak, membuka lapangan kerja, dan menjadi bagian dari perubahan zaman. Anak muda punya potensi besar untuk tidak hanya jadi pengguna teknologi, tapi juga pencipta masa depan lewat bisnis digital.

Baca Juga  Cubitan Guru: Batas Disiplin atau Tindakan Kekerasan? Oleh: Ratri Kusumadita

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *