Babel Mendunia.Com, Bangka- Guru adalah sosok sentral dalam dunia pendidikan, bukan hanya sebagai penyampai ilmu tetapi juga sebagai teladan bagi siswa, rekan sejawat, dan masyarakat.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru harus menjunjung tinggi nilai-nilai etika seperti kejujuran, keadilan, empati, dan tanggung jawab. Keteladanan guru memiliki peran besar dalam membentuk karakter siswa, menjadikan mereka individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga unggul secara moral. Sikap disiplin, adil, dan santun yang ditunjukkan guru setiap hari akan menginspirasi siswa untuk meniru nilai-nilai positif tersebut. Sebaliknya, perilaku yang tidak sesuai etika dapat merusak kepercayaan siswa dan melemahkan peran pendidikan sebagai pembentuk karakter.
Menghidupkan etika dalam profesi guru bukanlah hal yang mudah. Dalam dunia modern, guru sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti tekanan untuk memenuhi target kurikulum, beban administratif, dan ekspektasi masyarakat yang tinggi. Ditambah lagi, perkembangan teknologi dan sorotan media sosial membuat segala tindak-tanduk guru mudah menjadi perhatian publik. Situasi ini menuntut guru untuk tetap konsisten menjaga integritas dan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Guru harus menjadi panutan, bahkan dalam kondisi sulit, karena setiap tindakan mereka menjadi contoh nyata bagi siswa dan lingkungan sekitar.
Untuk itu, langkah-langkah konkret perlu diambil guna menghidupkan etika dalam profesi pendidikan.
Pembelajaran berbasis nilai dapat menjadi salah satu cara untuk menanamkan etika secara langsung kepada siswa. Selain itu, pelatihan profesional untuk memperkuat karakter dan pemahaman etika guru juga sangat diperlukan. Guru juga harus membiasakan refleksi diri untuk menilai apakah tindakannya sudah sesuai dengan prinsip-prinsip moral. Lebih jauh lagi, kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat akan membantu menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan mendukung. Dengan menghidupkan etika, guru tidak hanya mendidik siswa untuk sukses secara akademik, tetapi juga membangun generasi yang berintegritas dan berkarakter, yang mampu menjadi agen perubahan bagi masyarakat.
Oleh : (Nilam)