BabelMendunia.com, Transformasi digital mendorong UMKM untuk tidak hanya hadir di platfrom online, tetapi juga membangun strategi yang mampu menghadapi persaingan pasar global. Salah satu strategi penting namun sering diabaikan adalah personal branding yaitu cara pelaku UMKM menampilkan identitas dan nilai usahanya kepada publik. Tanpa personal brnding, UMKM akan sulit tampil menojol di tengah banyaknya produk serupa yang beredar secara global. Padahal untuk naik kelas, UMKM perlu tampil berbeda dan dipercaya oleh pasar yang luas.
Personal bernding memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk dikenal sebagai pibadi bukan sekedar penjual. Melalui keunikan produk serta nilai sosial atau budaya yang diusung pelaku usaha dapat membangun hubungan emosional dengan konsumen. Hal ini mendorong kepercayaan dan loyalitas. Kedua hal tersebut yang sangat penting dalam penjualan online.
Media sosial memudahkan proses ini seperti Instagram, Tiktok dan platfrom digital lainnya memungkinkan pelaku UMKM berbagai proses produksi, nilai usaha serta interaksi langsung dengan pelanggan. Dengan begitu, UMKM tidak hanya memasarkan produk, tetapi juga membangun narasi yang menginspirasi dan menjual kepercayaan. Selain memperluas jangkaian pasar, personal branding juga membantu bersaing sehat tanpa harus terjebak dalam perang harga. Konsumen yang percaya pada brand cenderung tatap memilih produk meskipun ada yang lebih murah. Inilah modal penting bagi UMKM untuk bertansformasi dari usaha kecil yang bertahan hidup menjadi bisnis yang berkembang dan memiliki daya saing.
Memasuki era digital, pelaku UMKM tidak cukup hanya mengandalkan kualitas produk. Citra diri yang kuat dan konsisten menjadi kunci untuk menumbus pasar global. Saat UMKM berani tampil sebagai pribadi yang auntentik dan inspiratif, kepercayaan konsumen akan terbentuk dengan sendirinya. Inilah saatnya UMKM tidak hanya go digital, tetapi juga naik kelas dan go digital melalui kekuatan persoal branding yang dikelola secara sadar dan berkelanjutan.