BabelMendunia.com, Malang, Jawa Timur – Perjalanan kami menuju Kejuaraan Dunia Pencak Silat TapakSuci ke-2 di Malang dimulai dengan semangat yang membara meski dana yang kami miliki terbatas. Kami berangkat dariBangka dengan pesawat, meninggalkan cuaca panas kota asal kami. Setibanya di Jakarta, kami melanjutkan perjalanan menggunakan mobil menuju Stasiun Senen. Dari sana, kami menaiki kereta yang akan membawa kami ke Malang dengan waktu tempuh sekitar 14 jam.
Sesampainya di Malang, tantangan baru menanti kami. Perubahan cuaca yang begitu drastis dari panasnya Bangka kedinginnya Malang membuat banyak anggota tim kami mengalami masalah kesehatan. Terlepas dari itu, semangatkan tak surut. Kerinduan untuk mengukir prestasi menjadikan setiap kesakitan terasa lebih ringan.
Pesan Ketua Umum Tapak Suci dan Menteri Pendidikan
Pada malam pembukaan, Ketua Umum Tapak Suci memberikan pesan yang sangat menguatkan. “Kemenangan bukanlah satu-satunya tujuan kita. Yang terpenting adalah semangat sportivitas dan persaudaraan antar perguruan pencak silat,” ujarnya dengan penuh semangat. Beliau juga menekankan pentingnya teknik dan mental dalam bertanding.
Menteri Pendidikan yang hadir saat pembukaan juga memberikan sambutan positif, menggarisbawahi peranolahraga dalam pendidikan karakter. “Kejuaraan ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk menunjukkan bahwapencak silat tidak hanya sekadar seni bela diri, tetapi juga cara untuk membangun karakter bangsa,” tegasnya.
Partisipasi Negara
Kejuaraan kali ini dihadiri oleh peserta 763 pesilat dari 24 negara, membawa serta kebudayaan dan teknik pencak silatyang bervariasi. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untukbertukar pengalaman dan memperluas wawasan melalui kompetisi yang sehat dan penuh rasa persaudaraan.
Visi dan Misi Babel
Visi dan misi Tim Babel dalam mengikuti kejurdun ini adalah untuk mempromosikan pencak silat sebagai strategi pembangunan karakter yang positif di kalangan generasi muda. Kami berkomitmen untuk terus berlatih dan mengajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam seni bela diriini, seperti disiplin, keberanian, dan mutual respect.
Hasil Evaluasi
Evaluasi pertandingan menunjukkan bahwa meskipun kami hanya mampu mencapai seperdelapan final, kami merasa bangga dengan performa yang telah ditunjukkan oleh setiap anggota. Hasil ini memberi kami gambaran jelas tentang area yang harus kami tingkatkan dan motivasi untuk berlatih lebih giat di masa mendatang. ‘Tegas Yudi Pendekar muda TIM Rombongan’
Kesan Pesan dari Tim
Kesan dan pesan dari tim setelah mengikuti kejuaraan inisangat mendalam. Banyak dari kami merasakan kebanggaan meskipun hasilnya belum sesuai dengan harapan. “Pengalaman ini mengajarkan kami nilai ketekunan dan kerjasama. Kami belajar banyak dari lawan-lawan kami,” ungkapsalah satu anggota tim. Meskipun kami tidak berhasil meraihprestasi puncak, semangat kami untuk berlatih lebih kerassemakin menguat demi menyebarkan dakwah melalui pencaksilat ini melalui Muhammadiyah.
Pesan untuk Donatur
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua donatur yang telah mendukung kami dalam perjalanan ini. Tanpa bantuan dan dukungan kalian, kami tidak akan bisa mencapai titik ini. “Kami berharap di masa depan, kami bisamemberikan hasil yang lebih baik sebagai bentuk penghargaan atas kepercayaan yang telah diberikan,” pungkas tim dengan harapan dan optimisme untuk terus maju.
Penutup
Kejuaraan Dunia Pencak Silat Tapak Suci ke-2 di Malang bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga pembelajaran berharga yang memperkuat tekad kami untuk terus berkontribusi dalam dunia pencak silat. Setiap langkah yang kami ambil, setiap perjuangan yang kami jalani, adalah buktinya ya bahwa dengan semangat dan kebersamaan, kami pasti bisa mengatasi segala rintangan.