“Sekolah di jantung pasar: diantara riuh kendaraan dan semangat belajar menuju masa depan gemilang”

Oleh: Siti Hodijah, Sri Widari Ainantia, Muhammad Sastrawan, Andri, Della Aprillia, Eka Febryan, Nadea Putri Ardiah, Wulan Sari, Muhammad Hamzah, Maifira Amanda, Muhammad Thoriq Ahdiansyah.

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Menghadirkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi anak-anak merupakan harapan setiap pendidik.Pendidikan mencangkup proses pembelajaran sepanjang hidup yang melibatkan pemerolehan pengetahuan,keterampilan, nilai, dan sikap. Sekolah yang ideal menciptakan lingkungan belajar kondusif melalui fasilitas memadai, hubungan harmonis antar sekolah dan iklim positif yang memicu semangat belajar siswa demi meraih prestasi dan mempersiapkan masa depan.

Keadaan lingkungan sekolah adalah kunci penting dalam  menunjang proses pendidikan, karena secara signifikan mempengaruhi perkembangan akademik, sosial, serta emosional bagi anak. Namun, sekolah yang belokasi di tengah keramaian pasar menghadapi berbagai keterbatasan kondisi yang kurang kondusif. Para guru dan masyarakat memiliki peran krusial dalam menjaga keterbatasan yang sedang terjadi untuk membuat lingkungan aman bagi siswa sebagai wadah pengetahuan.

Peran guru

Keberadaan sekolah yang berlokasi di jantung pasar merupakan fenomena menarik sekaligus penuh tantangan dalam dunia pendidikan. Lingkungan eksternal yang ramai, lalu lintas padat, serta aktivitas perdagangan yang dinamis sering kali dianggap sebagai faktor penghambat terciptanya suasana belajar yang efektif. Namun demikian, guru memiliki peran sentral dalam merancang pembelajaran yang inovatif meskipun berada di tengah keterbatasan tersebut.

Guru dalam konteks ini tidak hanya berfungsi sebagai penyampai materi pelajaran, melainkan juga sebagai manajer kelas, motivator, sekaligus agen perubahan. Kemampuan guru merancang strategi pembelajaran yang adaptif, memanfaatkan media sederhana secara kreatif, dan menciptakan iklim kelas yang positif merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga konsentrasi serta semangat belajar siswa.

Selain itu, guru perlu memiliki kepekaan sosial dan emosional sehingga mampu mengaitkan dinamika lingkungan pasar ke dalam proses pembelajaran bermakna, misalnya dengan menerapkan pendekatan kontekstual yang sesuai dengan realitas kehidupan sehari-hari siswa.

Baca Juga  Peran Guru dan Orang Tua dalam Mendampingi Pembelajaran Anak di Rumah di Tengah Transformasi Digital

Dalam kerangka yang lebih luas, profesionalitas guru menjadi determinan utama keberhasilan pendidikan di sekolah dengan kondisi lingkungan yang kurang ideal. Dengan demikian, meskipun berada di tengah riuh kendaraan dan hiruk pikuk pasar, peran guru tetap menjadi garda terdepan dalam mengantarkan peserta didik menuju masa depan cerah.

Peran Masyarakat

Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman, khususnya bagi sekolah yang berlokasi di keramaian pasar. Keberadaan masyarakat sekitar sekolah dapat menjadi faktor penentu terciptanya iklim belajar yang kondusif, karena interaksi sosial antara warga dengan lingkungan sekolah merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan. Peran masyarakat tampak nyata dalam menjaga ketertiban dan keamanan di sekitar sekolah.

Kepadatan lalu lintas kendaraan serta tingginya aktivitas perdagangan di kawasan pasar kerap menimbulkan kebisingan dan potensi bahaya bagi peserta didik. Oleh karena itu, dukungan masyarakat dalam mengatur aktivitas pasar, mematuhi aturan lalu lintas, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar sekolah menjadi bentuk nyata partisipasi yang sangat berharga.

Selain itu, masyarakat juga dapat berperan sebagai mitra strategis dalam mendukung program pendidikan di sekolah. Keterlibatan masyarakat melalui kegiatan gotong royong, bakti sosial, maupun pengadaan fasilitas pendukung mencerminkan kepedulian terhadap perkembangan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Kehadiran masyarakat yang proaktif akan membantu menciptakan suasana harmonis antara lingkungan pasar dengan kegiatan belajar-mengajarsehingga peserta didik dapat tetap bersemangat dalam meraih prestasi meskipun berada di tengah riuhnya aktivitas pasar.

Namun dari informasi resmi kementerian pendidikan, SD Negeri 11 Pangkalpinang berdiri pada tanggal 1 januari 1960, berdasarkan tanggal SK pendiriannya. Sementara itu, untuk pasar yang berlokasi di jalan irian pangkalpinang dikenal sebagai pasar tradisional yang sudah lama sekali ditemukan sumber tertulis yang secara spesifik menyebutkan tahun atau kapan pasar tersebut didirikan.

Baca Juga  Agroforestri Merubah Bekas Lahan Tambang Menjadi Lahan Hijau

Jadi, berdasarkan data yang tersedia, SD Negeri 11 Pangkalpinang jelas lebih awal berdirinya (tahun 1960), dibandingkan dengan pasar yang keberadaannya hanya ”sudah lama” tanpa kronologis rinci.

Sekolah yang berada di tengah pasar sejatinya lahir dari kebijakan masa lalu untuk mendekatkan akses pendidikan dengan masyarakat, namun hingga kini belum terlihat adanya upaya serius dari pemerintah untuk menata ulang lokasi pasar agar tidak berbenturan dengan aktivitas sekolah.

Oleh karena itu, pemerintah perlu hadir lebih serius dalam merespons situasi ini. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memperkuat fasilitas sekolah agar lebih ramah terhadap kondisi berisik, meningkatkan keamanan melalui infrastruktur pendukung, serta menata kembali tata ruang agar aktivitas pasar tidak sepenuhnya berbenturan dengan kebutuhan pendidikan.

Dengan dukungan kebijakan yang tepat, sisi positif dari keberadaan sekolah di jantung pasar dapat dioptimalkan, sementara sisi negatifnya dapat diminimalisasi. Pada akhirnya, kerja sama pemerintah, guru, dan masyarakat menjadi kunci agar sekolah di tengah keramaian tetap mampu mencetak generasi yang gemilang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *