Optimalisasi Manfaat Keripik Pisang Melalui Platform Digital

Oleh: Mewa, PGSD UNMUH BABEL

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, berbagai sektor usaha dituntut untuk beradaptasi, termasuk industri makanan ringan tradisional seperti keripik pisang. Keripik pisang merupakan cemilan yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Keripik pisang ini juga tidak hanyamemiliki rasa yang lezat, tetapi juga dapat memberikan manfaat kesehatan apabila dikonsumsi dengan bijak. Menurut Rawi, dkk (2019), pisang sebagai bahan utama mengandung banyak vitamim dan kaya akan serat, vitamin B6, vitamin C, serta mineral penting seperti kalium dan magnesium. Saat diolah menjadi keripik, beberapa kandungan ini tetap bertahan, sehingga keripik pisang dapat menjadi alternatif camilan yang lebih bergizi dibandingkan camilan olahan lain yang tinggi pengawet atau pemanis buatan. Serat dalam keripik pisang membantu menjaga kesehatan pencernaan, sedangkan kandungan kalium bermanfaat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Vitamin C berperan meningkatkan daya tahan tubuh, dan vitamin B6 penting untuk metabolisme energi. Selain itu, jika keripik pisang dibuat dengan teknik pengolahan yang sehat—seperti dipanggang atau digoreng dengan sedikit minyak alami—maka kandungan lemak jenuh dapat ditekan, sehingga lebih ramah bagi kesehatan jantung.

      Selain memiliki manfaat secara kesehatan, Keripik pisangyang dikenal sebagai camilan sederhana dengan cita rasa manis dan gurih, sebenarnya menyimpan potensi ekonomi yang besar. Tidak hanya sebagai sumber gizi yang praktis, keripik pisang juga mampu menjadi produk unggulan dalam dunia bisnis, khususnya jika dioptimalkan melalui platform digital. Produk ini memiliki daya tahan yang cukup lama, bahan bakunya mudah ditemukan, dan cara produksinya relatif sederhana. Dengan segala kelebihan tersebut, keripik pisang menjadi pilihan ideal untuk dikembangkan dalam skala lebih luas. Namun, tanpa pemanfaatan teknologi digital, potensi ini akan sulit untuk menjangkau pasar yang lebih besar.

Baca Juga  Membangun Harmoni dalam Pemanfaatan Timah di Bangka Belitung

      Melalui platform digital seperti marketplace, media sosial, hingga website pribadi, pelaku usaha keripik pisang dapat memperkenalkan produknya ke berbagai daerah bahkan mancanegara. Penggunaan strategi digital marketing seperti content marketing, influencer endorsement, hingga iklan berbayar mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat dan keunikan keripik pisang lokal. Selain itu, dengan adanya fitur e-commerce, transaksi pembelian menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.

        Di sisi lain, optimalisasi digital juga membuka peluang inovasi produk. Misalnya, membuat varian rasa baru, mengemas produk dengan desain yang lebih menarik, atau mengedukasi konsumen tentang manfaat kesehatan dari mengonsumsi keripik pisang. Informasi-informasi tersebut dapat disampaikan melalui berbagai media digital yang kini lebih dekat dengan keseharian masyarakat.

Dalam era digital ini, tidak cukup hanya mengandalkan kualitas produk. Kemampuan untuk membangun brand yang kuat dan menjalin komunikasi aktif dengan konsumen melalui platform digital menjadi kunci kesuksesan. Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha keripik pisang untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, agar manfaat dari produk lokal ini dapat dirasakan lebih luas lagi.

Baca Juga  Peran Mahasiswa dalam Menyuarakan Isu Tambang Timah di Bangka Belitung

Pada akhirnya, optimalisasi manfaat keripik pisang melalui platform digital bukan hanya tentang meningkatkan penjualan, tetapi juga tentang menjaga eksistensi produk tradisional di tengah arus modernisasi. Dengan kreativitas dan inovasi digital, keripik pisang dapat menjadi salah satu contoh sukses bagaimana tradisi dan teknologi berjalan beriringan menuju masa depan yang lebih cerah.

Referensi :

Rawi, R. D. P., Lewenussa, R., & Karmila, K. (2019). Pelatihan Pembuatan Keripik Pisang Sebagai Sarana Peluang Bisnis Dan Kreatifitas Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sorong. Abdimas: Papua Journal of Community Service, 1(2), 24-30.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *