MENJEMBATANI TEORI DAN PRAKTIK: PEMBELAJARAN BERHARGA DARI MATA KULIAH DIGITAL ENTREPRENEURSHIP

Oleh: Astrid Juliyanti, PGSD UNMUH BABEL

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Sebagai mahasiswa PGSD yang mengambil mata kuliah Digital Entrepreneurship, saya sempat bertanya-tanya bagaimana relevansi antara ilmu kewirausahaan digital dengan latar belakang pendidikan saya? Bukankah fokus utama kami adalah mengajari anak-anak? Namun, faktanyadunia pendidikan saat ini mengharuskan sosok guru yang memiliki berbagai dimensi kompentensi, tidak terkecuali penguasaan aspek wirausaha dalam ekosistem digital.

Pertama, keterampilan wirausaha digital memungkinkan mahasiswa PGSD sebagai calon guru untuk menciptakan produk yang inovatif dan memasarkannya secara online. Kedua, pemahaman tentang ekosistem digital mempersiapkan guru untuk mengajari literasi digital kepada siswa sejak dini. Ketiga, keterampilan menghasilkan pendapatan dari konten produk yang dibuat dapat memberikan sumber pemasukan tambahan untuk meningkatkan taraf hidup guru. Mata kuliah Digital Entrepreneurship yang saya ikuti tidak hanya mengajarkan teori saja, tetapi mendorong mahasiswa untuk menciptakan proyek wirausaha digital, dari mengembangkan produk, membuat konten, hingga memasarkannya melalui berbagai platform media sosial.

Kurikulum mata kuliah ini di desain untuk meggambungkan teori dan praktik secara seimbang. Dimulai dengan pemahaman tentang kewirausahaan digital, identifikasi masalah dan peluang, memanfaatkan tren teknologi sebagai strategi pemasaran, dan melakukan riset pasar. Salah satu proyek yang paling berkesan adalah ketika kami ditugaskan untuk memasarkan suatu produk melalui platfrom digital, dimana live instagram sebagai metode pemasaran yang saya gunakan memberikan tantang tersendiri. Sebagai mahasiswa pendidikan yang sudah terbiasa berkomunikasi di lingkungan kelas, saya perlu meyesuaikan diri dengan platform digital. Ternyata banyak prinsip pedagogik yang tetap relavan dalam konteks digital, perencanaan yang matang merupakan salah satu prinsip tersebut. Seperti menyiapkan RPP sebelum mengajar, saya menyusun outline untuk live instagram, lengkap dengan pembukaan menarik, inti materi (produk), dan penutup dengan call to action. Pendekatan ini memastikan penyampaian informasi yang efektif sama seperti yang dilakukan dalam pembelajaran di kelas.

Baca Juga  Guru Sebagai Teladan: Menghidupkan Etika dalam Profesi Pendidikan

Salah satu wawasan paling berharga dari mata kuliah ini adalah pemahaman bahwa pendidikan dan kewirausahaan tidak harus menjadi dua dunia terpisah. Pendekatan design thinking yang diajarkan dalam mata kuliah ini sangat relavan dengan proses merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa. Mata kuliah ini juga memberikan pandangan kepada kami bagaimana guru-guru inovatif di berbagai belahan dunia telah mengembangkan solusi edukatif yang tidak hanya berdampak pedagogis tetapi juga bernilai ekonomi.

Di era dimana batas antara ruang belajar formal dan informal semakin kabur, guru tidak lagi hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai creator, dan bahkan entrepreneur konten edukatif. Keterampilan wirausaha digital memungkinkan guru untuk memperluas dampak dan jangkauan pembelajaran mereka, sementara siswa mendapatkan manfaat dari paparan terhadap mindset wirausaha dan literasi digital sejak dini, sehingga mempersiapkan mereka untuk masa depan yang semakin digital. Mata kuliah ini mendorong mahasiswa PGSD untuk mulai membangun personal branding sebagai pendidik, sesuatu yang akan sangat berharga dalam ekosistem pendidikan yang semakin terhubung secara digital. Sehingga dapat menjangkau dan menginspirasi lebih banyak siswa dan sesama pendidik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *