MENGGALI BIJAK PENGELOLAAN TIMAH: SOLUSI BERKELANJUTAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BANGKA BELITUNG

Oleh: AULIA PUSPA SARI, PGSD Unmuh Babel

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Bangka Belitung, Dikenal sebagai salah satu daerah penghasil timah terbesar di Indonesia, masyarakat telah lama bergantung pada komoditas tambang ini sebagai penopang ekonomi daerah. Namun, seiring waktu, keberadaan tambang timah tidak hanya meninggalkan jejak kemakmuran, tetapi juga membawa dampak lingkungan dan sosial yang serius: kerusakan ekosistem, konflik lahan, hingga dikenal dengan nama daerah 271T dari kasus korupsi kemarin dan ketimpangan kesejahteraan masyarakat. Dalam situasi inilah diperlukan kebijakan dan pendekatan bijak dalam pengelolaan sumber daya alam timah yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga adil bagi lingkungan dan masyarakat. Kaum akademisi, khususnya mahasiswa, memiliki peran penting sebagai agen perubahan untuk menawarkan solusi yang berbasis ilmu pengetahuan, inovasi, dan keadilan sosial. Bukan hanya sekedar itu peran masyarakat di Bangka Belitung juga sangat penting harus adanya kesadaran penuh bagi masyarakat melihat kondisi daerah sekitar tempat tinggal yang semakin memburuk, sudah banyak sekali gejala alam yang terjadi, jadi peran masyarakat dan mahasiswa sama juga halnya penting untuk meningkatkan kesadaran dan menjaga kesejahteraan alam yang ada di Bangka Belitung.

Eksploitasi timah selama puluhan tahun telah meninggalkan banyak kolong (bekas galian tambang), menurunnya kesuburan tanah, serta pencemaran air dan udara. Selain itu, masyarakat lokal sering kali hanya menjadi tenaga kerja kasar tanpa kepastian kesejahteraan jangka panjang. Ironisnya, sebagian besar keuntungan dari industri timah justru mengalir ke perusahaan besar atau pihak luar daerah, sementara warga sekitar tambang harus menghadapi dampak ekologis yang serius. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan antara pemanfaatan kekayaan alam dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga  KONSERVASI SATWA LIAR: MENUJU KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Sebagai kaum intelektual muda, mahasiswa memiliki kapasitas untuk menawarkan solusi berbasis riset, teknologi, dan pendekatan partisipatif. Beberapa solusi yang dapat ditawarkan antara lain:

Riset dan Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan

Mahasiswa dapat mendorong pengembangan teknologi penambangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, misalnya dengan meminimalisir penggunaan bahan kimia berbahaya atau menciptakan metode reklamasi tanah bekas tambang menggunakan bioteknologi.

Mahasiswa bisa mengadakan kegiatan penyuluhan atau pelatihan sederhana untuk masyarakat tentang pentingnya menjaga alam. Misalnya, cara menambang tanpa merusak hutan atau cara mengelola lahan bekas tambang agar bisa ditanami kembali.

Mahasiswa bisa mengembangkan alat atau metode baru yang lebih aman dan ramah lingkungan untuk menambang. Contohnya, alat yang bisa mengurangi limbah atau sistem pengolahan air agar tidak mencemari sungai.

Tidak semua masyarakat harus bergantung pada tambang. Mahasiswa bisa membantu membuat program pelatihan wirausaha, pertanian, perikanan, atau pariwisata berbasis alam agar masyarakat punya pilihan penghasilan lain.

Agar Adil untuk Alam dan Masyarakat

Pengelolaan timah harus dilakukan dengan cara yang tidak merusak alam dan tidak merugikan masyarakat.

Hasil tambang harus dinikmati oleh masyarakat lokal. Jangan sampai hanya perusahaan yang kaya, sementara masyarakat tetap miskin. Sebagian keuntungan tambang harus digunakan untuk membangun sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur desa.

Reklamasi lahan bekas tambang harus dilakukan setelah timah diambil, lahan bekas tambang harus diperbaiki kembali. Bisa dijadikan lahan hijau, kolam ikan, atau tempat wisata alam.

Baca Juga  KEINDAHAN DAN TANTANGAN LINGKUNGAN DI DANAU KAOLIN BANGKA TENGAH

Pemerintah daerah harus mengaskan bahwa tidak semua wilayah boleh ditambang. Harus ada batasan tegas mana yang boleh dan tidak boleh ditambang, agar memberi dampak bagi lingkungan sekitar tempat tinggal masyarakat.

Transparansi Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Perizinan Dan Pengawasan Tambang

Masyarakat harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, mulai dari perizinan hingga pemantauan dampak. Dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang terarah dan transparan

Dana CSR harus dialokasikan untuk program nyata yang memberdayakan masyarakat dan memperbaiki lingkungan, bukan hanya kegiatan seremonial.

Timah adalah anugerah bagi Bangka Belitung, Timah memang potensi besar bagi Bangka Belitung, namun jika tidak dikelola dengan bijak, ia bisa menjadi bencana ekologi dan sosial. Mahasiswa sebagai bagian dari kaum akademisi memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk hadir dengan solusi yang mendorong pengelolaan timah yang berkelanjutan. Dengan mengedepankan riset, inovasi, dan keberpihakan kepada masyarakat serta lingkungan, pengelolaan timah dapat menjadi sarana mewujudkan kesejahteraan yang adil dan lestari bagi Bangka Belitung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *