Babel Mendunia.com, Pendidikan dalam pembangunan suatu bangsa tidak hanya tentang mentransfer pengetahuan dari satu generasi ke generasi yang seterusnya, tetapi juga tentang membentuk karakter seseorang siswa dengan berfikir kreativitas, dan membuka peluang bagi setiap individu untuk mencapai potensi maksimal mereka. Namun, pendidikan saat ini di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan anak putus sekolah yaitu adanya kondisi ekonomi keluarga. Meskipun sekolah negeri tidak memungut biaya, masih ada biaya tambahan seperti seragam, buku, dan kegiatan ekstrakurikuler yang harus ditanggung oleh orang tua. Bagi keluarga dengan kondisi ekonomi yang sulit, biaya-biaya ini menjadi beban yang berat, sehingga anak-anak mereka terpaksa berhenti sekolah untuk membantu mencari nafkah.
Kemudian adanya faktor ekonomi, keterbatasan akses ke fasilitas pendidikan juga menjadi penyebab anak putus sekolah. Di beberapa daerah terpencil, jarak antara rumah dan sekolah sangat jauh, sehingga anak-anak harus menempuh perjalanan yang panjang setiap hari. Hal ini sering kali membuat mereka berpikir untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu, daya tampung sekolah yang terbatas juga menjadi masalah. Banyak sekolah negeri yang tidak mampu menampung semua siswa, sehingga anak-anak harus mencari sekolah swasta yang biayanya lebih tinggi.
Dampak dari anak putus sekolah sangatlah besar. Mereka yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah cenderung memiliki peluang kerja yang lebih rendah dan berisiko terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Selain itu, anak-anak yang putus sekolah juga lebih rentan terhadap berbagai masalah sosial.
Untuk meringankan masalah ini, diperlukan pendekatan dengan cara pemerintah perlu meningkatkan anggaran pendidikan untuk memastikan semua anak mendapatkan akses pendidikan yang layak. Program bantuan seperti Program Indonesia Pintar harus terus diperluas dan ditingkatkan efektivitasnya. Selain itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan memberikan dukungan kepada keluarga yang membutuhkan. Pembangunan infrastruktur pendidikan yang merata akan membantu mengurangi kesenjangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Sehingga, memerlukan komitmen, kerja sama dari semua pihak. Dengan berbagai cara terkoordinasi dan berkelanjutan, diharapkan anak putus sekolah di Indonesia dapat terus menurun, sehingga generasi muda Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan pendidikan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan.