Ketika Guru Mengajar Menjadi Ancaman: Membuktikan Lemahnya Kesejahteraann Bagi Guru

Oleh: Suci Islamiah

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Pernahkah kita membayangkan seorang guru, yang selama ini menjadi cahaya penuntun generasi muda, justru merasa terancam oleh hukum yang seharusnya melindungi mereka? Fenomena kriminalisasi terhadap guru kini menjadi bayangan suram yang menghantui dunia pendidikan. Ironisnya, mereka yang berjuang mendidik anak-anak bangsa justru sering kali menjadi korban dari sistem yang tidak berpihak.

Kriminalisasi guru sering terjadi ketika tindakan pendisiplinan atau pembelajaran di kelas disalahartikan. Teguran, hukuman edukatif, atau usaha menanamkan nilai-nilai justru dianggap sebagai kekerasan atau pelanggaran hak anak. Akibatnya, guru berisiko dilaporkan, dipermalukan, bahkan dijerat hukum pidana. Bayangkan betapa mengerikannya situasi ini: seorang pendidik yang berniat baik mendidik malah harus menghadapi tuntutan hukum.

Salah satu faktor utamanya terletak pada lemahnya perlindungan hukum bagi profesi guru. Undang-Undang Guru dan Dosen memang ada, tapi implementasinya sering kali tidak cukup kuat untuk melindungi guru dari kriminalisasi yang tidak berdasar. Ketika menghadapi tuduhan, guru sering tidak memiliki akses ke pendampingan hukum dan dukungan dari institusi. Guru dibiarkan berjuang sendiri, meski peran mereka begitu esensial bagi bangsa.
Konsekuensinya jelas, ketakutan melemahkan para guru. Ketika guru takut menjalankan tugasnya, pendidikan kehilangan kekuasaan. Siswa tumbuh tanpa bimbingan disiplin yang memadai, sementara guru kehilangan semangat untuk berinovasi. Kita sedang menghadapi ancaman serius terhadap kualitas pendidikan.

Baca Juga  Pendidikan sangat penting untuk menciptakan generasi terdidik

Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Pemerintah harus mengambil tindakan nyata. Perlindungan hukum bagi guru harus diperkuat dengan mekanisme advokasi yang jelas. Selain itu, masyarakat juga perlu lebih memahami dan menghargai peran guru. Sekolah, orang tua, dan komunitas harus bekerja sama menciptakan lingkungan yang kondusif, di mana guru tidak hanya dihormati, tetapi juga dilindungi.

Guru merupakan pilar peradaban. Jika mereka terus merasa terancam, bagaimana kita bisa berharap generasi masa depan akan mendapatkan pendidikan yang terbaik? Sudah saatnya kita berhenti menyalahkan seorang pendidik yang berjuang di garda terdepan pendidikan. Sebaliknya, mari kita lindungi, dukung, dan hormati para guru sebagaimana mestinya. Sebab tanpa guru, masa depan bangsa ini hanya akan menjadi bayang-bayang yang rapuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *