Kebijaksanaan Mengelola Timah: Sinergi Antara Industri dan Ekologi

Oleh: Rifda Khoirunisyah, PGSD UNMUH BABEL

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Timah merupakan salah satu kekayaan alam yang memberi sumbangsih besar terhadap ekonomi nasional, khususnya di daerah seperti Bangka Belitung. Namun, eksploitasi yang tidak terkelola dengan bijak membawa konsekuensi serius: degradasi lingkungan, pencemaran air, dan hilangnya sumber penghidupan alami masyarakat lokal. Ironisnya, di tengah kebutuhan ekonomi, kerusakan lingkungan justru memperburuk kualitas hidup dalam jangka panjang.

Maka, yang dibutuhkan hari ini adalah kebijaksanaan dalam mengelola timah sebuah pendekatan yang tidak semata-mata mengejar keuntungan ekonomi, tetapi juga menghargai ekologi sebagai pilar kehidupan masa depan. Industri harus menyadari pentingnya praktik pertambangan berkelanjutan, sementara pemerintah harus berani bertindak sebagai regulator yang adil dan tegas.

Kebijaksanaan itu berarti mengakui bahwa ekonomi dan ekologi bukan dua kutub yang harus selalu berseberangan. Industri pertimahan harus mulai mengadopsi prinsip ekonomi hijau menambang dengan meminimalisir kerusakan, merehabilitasi lahan pasca-tambang, serta memberdayakan masyarakat sekitar dalam prosesnya. Program reklamasi yang selama ini sering bersifat formalitas, perlu diubah menjadi komitmen nyata yang diukur dengan indikator lingkungan yang ketat.

Baca Juga  Halal Bihalal Sambil Olahraga: Muhammadiyah, Ortom, dan AUM Gelar Pertandingan Sepak Bola Penuh Kekeluargaan

Namun, di tengah tarik-menarik antara kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan, masyarakat kerap terjebak di posisi sulit, merasa terpaksa menerima kerusakan demi bertahan hidup. Dalam kondisi ini, kaum akademisi, terutama mahasiswa, memegang peran vital sebagai penengah, jembatan yang membawa rasionalitas, inovasi, dan suara keadilan.

Sebagai kaum terdidik mahasiswa tidak cukup hanya menjadi pengamat, mereka harus menjadi katalis perubahan. Mahasiswa dapat menjadi jembatan informasi antara industri, pemerintah, dan masyarakat melalui forum diskusi, seminar, atau kampanye kesadaran lingkungan.
Mengedukasi masyarakat sekitar tambang tentang pentingnya menjaga lingkungan dan dampak jangka panjang dari eksploitasi berlebihan. Mahasiswa bisa terlibat dalam mendorong transparansi dan pengawasan independen terhadap kegiatan tambang. Bergabung dalam komite atau forum kebijakan lokal untuk memberi masukan berbasis akademis dalam pengelolaan tambang timah.

Baca Juga  Digital Entrepreneurship dan Peluang Bisnis di Era Media Sosial

Kebijaksanaan dalam mengelola timah adalah soal membangun sinergi, bukan pertentangan antara industri dan ekologi. Sinergi antara industri dan ekologi bukan hanya mungkin, tapi harus menjadi keharusan. Masa depan pertimahan Indonesia akan sangat ditentukan oleh keputusan hari ini, apakah kita memilih eksploitasi jangka pendek atau mengelola sumber daya ini dengan bijak demi generasi yang akan datang. Jika tidak, kita akan mewariskan kekayaan sesaat dan kehancuran yang panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *