Generasi Z, Saatnya Berhenti Jadi Penonton dan Mulai Jadi Pemain di Dunia Digital

Oleh: Jelita Adistya Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Generasi Z, bisa dibilang generasi yang paling akrab dengan layar. Sejak kecil, mereka sudah berselancar di dunia maya bermain di YouTube, scroll TikTok, posting di Instagram, dan menikmati segala macam aplikasi digital. Teknologi bukan lagi sesuatu yang asing, melainkan bagiandari napas kehidupan sehari-hari. Maka tak heran jika mereka dijuluki digital native mereka yang bukan hanya tahu cara menggunakan teknologi, tapi benar-benar hidup bersamanya. Tapi satu pertanyaan penting patut diajukan: apakah merekaakan terus jadi penikmat teknologi, atau mulai tampil sebagai inovator dan motor penggerak ekonomi digital?

Di era sekarang, membangun usaha tak harus menunggululus kuliah atau punya modal besar. Cukup dengan ponselpintar, ide kreatif, dan nyali untuk mulai, siapa pun bisa menjelma jadi pengusaha digital. Banyak anak muda sudah membuktikannya. Ada yang sukses berjualan produk skincare di marketplace, ada yang buka jasa desain hanya lewat akunInstagram, dan ada pula yang menghasilkan uang dari kontenTikTok yang awalnya cuma hobi. Bahkan, tak sedikit startup besar yang kita kenal hari ini sebut saja Gojek atau Ruangguruberawal dari gagasan sederhana yang dieksekusi dengan berani oleh anak muda yang jeli melihat celah.

Kelebihan bisnis digital? Perkembangannya bisa sangat cepat. Dengan strategi pemasaran yang tepat, brand kecil pun bisa menembus pasar nasional hingga global. Sosial media menjadi panggung promosi yang murah dan efektif. Belum lagi model bisnis seperti dropshipping atau afiliasi yang memungkinkan kita berjualan tanpa harus punya stok barang. Tapi, semua peluang itu hanya berarti jika ada kemauan untuk belajar dan keberanian untuk mencoba. Teknologi hanyalah alat yang menentukan hasilnya adalah siapa yang siapmelangkah lebih dulu, jatuh-bangun, dan terus bergerak maju.

Baca Juga  “Analisis Kritis terhadap Perlindungan Hak Anak dalam Proses Cerai Gugat di Peradilan Agama”

Generasi Z sejatinya penuh dengan ide-ide segar dan otak-otak kreatif. Masalahnya bukan pada kurangnya inspirasi , tapi lebih ke mental untuk benar-benar mengeksekusi . Menunggu waktu yang pas? Dunia digital tidak punya waktu untuk yang menunda. Justru, siapa yang berani mulai sekarang yang akan memimpin. Dalam dunia yang berubah begitu cepat, langkah awal adalah kunci utama untuk bisa bertahan dan bersinar.

Sayangnya, masih banyak yang terlalu sibuk meragukan diri sendiri. Ada yang merasa belum siap, takut gagal, atau terlalu tenggelam dalam tugas dan rutinitas kampus. Padahal, justru masa muda adalah saat paling ideal untuk mencoba dan jatuh karena kegagalan di usia ini bukan akhir, tapi awal dari proses belajar. Dunia digital tidak menuntut kesempurnaan di awal, tapi menantang kita untuk terus beradaptasi.

Jangan salah paham, digital entrepreneurship bukan sekadar dagang online. Ini adalah soal menyelesaikan masalah dengan solusi kreatif, membaca peluang dari tren yang muncul, dan menghadirkan dampak nyata lewat teknologi. Generasi Z punya semua modal itu: peka terhadap tren, cepatbelajar, dan paham teknologi. Sudah saatnya semua potensiini diarahkan untuk berkarya dan menciptakan perubahan, bukan hanya untuk hiburan semata.

Baca Juga  Timah untuk Masa Depan: Solusi Bijak dalam Mengelola Sumber Daya Alam Bangsa

Kuliah bukan alasan untuk menunda langkah. Justru dunia kampus bisa jadi laboratorium eksperimen, tempat kita belajar bukan hanya teori, tapi juga praktik hidup: mencoba, gagal, lalu bangkit. Apalagi sekarang, ekosistem digital mendukung siapa pun yang mau bergerak. Tak perlu tunggu mapan untuk memulai.

Pada akhirnya, pilihan ada di tangan kita sendiri. Mau terus jadi penonton di tengah derasnya arus digital, atau mulaiturun ke arena dan menjadi pemain utama? Generasi Z sudah punya semua amunisi tinggal bagaimana keberanian itu dikumpulkan. Karena era ini butuh lebih dari sekadar pengguna. Ia menunggu pencipta perubahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *