ETIKA PROFESIONAL GURU DALAM MENGHADAPI KERISIS MORAL DI DUNIA PENDIDIKAN

Oleh: Izas Pratama

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia oleh karena itu permaslah terkait krisis moral tentunya merupakan masalah serius dimana hal ini menjangkau semua kalangan, baik itu pejabat, rakyat biasa, orang dewasa, remaja, anak-anak bahkan tidak menutup kemungkinan tenaga pendidik juga iku terlibat.

Hal ini dapat dilihat dari kasus tidakan kekerasan atau pelecehan yang dilakukan oleh tenaga pendidik yang sangat marak terjadi terutama dalam dunia Pendidikan, anak-anak berbagai tingkat pendidikan tidak jarang mengalami berbagai bentuk pelecehan, penghinaan, dan intimidasi baik itu secra verbal maupun nonverbal.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), merilis data kekerasan di satuan pendidikan sepanjang Januari-Juli 2024. Berdasarkan data, ternyata kekerasan paling banyak terjadi di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurut catatan FSGI, terdapat 15 kasus kekerasan di satuan pendidikan selama Januari hingga Juli 2024 ekjen FSGI, Heru Purnomo dan Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti melaporkan catatan bahwa kasus-kasus kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan, paling tinggi adalah kekerasan fisik dan kedua kekerasan seksual oleh guru.

Dimana kekerasan seksual (20%) dengan pelaku seluruhnya guru; Kebijakan yang mengandung kekerasan (0,06%),” kasus ini bukan hanya mencerminkan pelanggaran yang serius tetapi juga menyorot masalah mendalam terkait etika profesi terutama di kalangan para tenaga pendidik. Tentunya hal ini menjadi tanda tanya bagaimana kode etik guru di terapkan pada dunia Pendidikan.

Krisis moral yang berupa tindakan kekerasan ataupun pelececehan yang di lakukan oknum guru di dalam dunia Pendidikan tentunya memiliki dampak yang luas dan signifikan selain mengganggu proses pembelajaran, tindakan tidak etis di kalangan pendidik dapat berkontribusi pada meningkatnya ketidakadilan sosial dan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan. Ketika nilai-nilai etika dan moral tidak dijunjung tinggi, lingkungan belajar menjadi tidak kondusif bagi perkembangan siswa.

Baca Juga  Etika guru dalam menangani keberagaman siswa

Siswa yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang berkualitas sering kali menjadi korban dari praktik-praktik yang tidak etis, seperti diskriminasi, bullying, pelecehan atau penyalahgunaan wewenang oleh pendidik. Hal ini menciptakan suasana yang tidak aman dan merugikan terutama pada siswa menjadi korban, di mana siswa kehilangan motivasi dan minat untuk belajar. Selain itu, tindakan tidak etis yang dilakukan oleh pendidik dapat mengakibatkan erosi nilai-nilai moral, yang seharusnya seorang guru menjadi panutan di kalangan dunia pelajara akan tetapi eronisnya malah sebaliknya. Krisis moral yang berupa tindakan kekerasan atau pelecehan dalam pendidik menunjukkan bahwa para pendidik belum bisa menjalankan tugasanya dengan baik.

Dalam pandangan saya, ini adalah tantangan serius yang harus dihadapi oleh semua pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, penting bagi para pendidik untuk menegakkan etika profesional seorang guru. Dimana etika profesi guru memiliki dampak yang signifikan terhadap krisis moral di kalangan tenaga pendidik, terutama terkait dengan tindakan kekerasan atau pelecehan, etika profesi guru menekankan penerapan nilai-nilai moral yang harus dijunjung tinggi, seperti integritas, rasa hormat, dan tanggung jawab.

Ketika guru memahami dan menginternalisasi nilai-nilai ini, mereka lebih mungkin berperilaku sesuai dengan norma yang baik, sehingga mengurangi kemungkinan tindakan kekerasan atau pelecehan terhadap siswa. Selain itu, guru memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Dengan memahami tanggung jawab ini, guru dapat lebih menyadari dampak dari setiap tindakan mereka. Kesadaran ini mendorong mereka untuk menjauhi perilaku yang merugikan dan lebih fokus pada kesejahteraan siswa, sehingga mengurangi risiko terjadinya kekerasan atau pelecehan.

Baca Juga  KEINDAHAN DAN TANTANGAN LINGKUNGAN DI DANAU KAOLIN BANGKA TENGAH

Etika profesi pada guru juga dapat meningkatkan kesadaran guru tentang perilaku yang tepat. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai konsekuensi dari tindakan mereka, guru dapat lebih efektif dalam mengelola emosi dan stres, sehingga mengurangi risiko terjadinya kekerasan atau pelecehan.Selanjutnya, etika profesi guru juga berkontribusi dalam membangun budaya sekolah yang positif. Ketika nilai-nilai etika diterapkan secara konsisten di seluruh komunitas pendidikan, lingkungan yang aman dan mendukung dapat tercipta. Budaya semacam ini akan membuat tindakan kekerasan dan pelecehan dianggap tidak dapat diterima dan mendorong guru untuk berperilaku lebih baik. Selain itu etika profesi mendorong guru untuk melakukan refleksi diri dan meningkatkan kesadaran emosional.

Dengan memahami perasaan dan dampak dari tindakan mereka, guru dapat lebih baik dalam mengelola konflik dan menghindari perilaku merugikan. Secara keseluruhan, etika profesi guru memainkan peran penting dalam mengatasi krisis moral di antara tenaga pendidik dan menciptakan tempat belajar yang aman bagi semua siswa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *