Efektivitas Pembelajaran Digital Entrepreneurship di Era Revolusi Industri 4.0

Oleh: Amelia Kartika, PGSD UNMUH BABEL

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Digital Entrepreneurship merupakan fondasi penting dalam membentuk generasi muda yang inovatif dan mandiri. Di tengah era Revolusi Industri 4.0, pembelajaran kewirausahaan mengalami transformasi besar, khususnya melalui pendekatan digital. Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan integrasi teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan big data. Pada saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri generasi 4.0 yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi sertaperkembangan sistem digital, kecerdasan artifisial, dan virtual. Dengan semakin konvergennya batas antara manusia, mesin dansumber daya lainnya, teknologi informasi dan komunikasi tentu berimbas pula pada berbagai sektor kehidupan. Salah satunya yakni berdampak terhadap sistem pendidikan di Indonesia.Perubahan era ini tidak dapat dihindari oleh siapapun sehingga dibutuhkan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang memadai agar siap menyesuaikan dan mampu bersaing dalam skala global. Peningkatan kualitas SDM melalui jalur pendidikan mulai dari pendidikan dasar dan menengah hingga ke perguruan tinggi adalah kunci untuk mampu mengikutiperkembangan Revolusi Industri 4.0.

Keberhasilan suatu Negara dalam menghadapi revolusi rndustri 4.0, turut ditentukan oleh kualitas dari pendidik sepertiguru. Para guru dituntut menguasai keahlian, kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan global. Dalam situasi ini, setiap lembaga pendidikan harus mempersiapkanoritentasi dan literasi baru dalam bidang pendidikan. Literasi lama yang mengandalkan baca, tulis dan matematika harus diperkuat dengan mempersiapkan literasi baru yaitu literasi data, teknologi dan sumber daya manusia. Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, analisa dan menggunakaninformasi dari data dalam dunia digital. Kemudian, literasi teknologi adalah kemampuan untuk memahami sistem mekanikadan teknologi dalam dunia kerja. Sedangkan literasi sumber daya manusia yakni kemampuan berinteraksi dengan baik, tidakkaku, dan berkarakter.

Pada era Disrupsi Teknologi Revolusi Industri 4.0 sebagian besar perusahaan menggunakan teknologi untuk menjual produk mereka secara online yaitu : Tik tok, Shopee, Instagram dan lain sebagainya dengan itu pada mata kuliah digital ini kami dijarkan untuk membuat bisnis sendiri. Dari pembelajaran ini kami dapat belajar bagaimana caranya berjual, mengitung hasil yang akan kami dapat dan belajar untuk mendisiplinkan waktu.

Baca Juga  ANAK SD KECANDUAN TIKTOK: WASPADAI DAMPAKNYA

Di era Revolusi Industri 4.0, kita hidup dalam dunia yang serba digital dan cepat berubah. Dunia bisnis pun ikut berevolusi dari toko fisik ke perdagangan elektronik, dari pemasaran konvensional ke media sosial, dari pertemuan langsung ke virtual meeting. Maka pembelajaran kewirausahaan pun ikut bertransformasi menjadi digital entrepreneurship learning.Menurut saya, pembelajaran digital entrepreneurship sangat efektif asalkan dijalankan dengan pendekatan yang tepat. Teknologi memberi akses luas terhadap ilmu, sumber daya, bahkan peluang pasar global. Kita bisa belajar cara membuat startup dari YouTube, membangun brand dari TikTok, atau bahkan menjalankan bisnis dropship hanya bermodalkan ponsel. Dengan modal pengetahuan digital yang kuat, siapa pun bisa menjadi wirausahawan, bahkan saat berada dirumah saja. Dan saya percaya bahwa digital entrepreneurship bukan sekadar tren, tapi kebutuhan untuk masa depan yang akan datang. Skill berbisnis secara digital akan menjadi life skill baru. Maka dari itu, pembelajaran digital entrepreneurship harus terus dikembangkan, diperbaiki, dan diakses oleh semua kalangan, agar tidak hanya jadi milik mereka yang punya fasilitas, tapi bisa menjadi alat pemberdayaan ekonomi yang merata.

Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantupendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik.Tanpa terkecuali, Indonesia pun perlu meningkatkan kualitas lulusan sesuai dunia kerja dan tuntutan teknologi digital Pendidikan 4.0 adalah respons terhadap kebutuhan revolusi industri 4.0 di mana manusia dan teknologi diselaraskan untukmenciptakan peluang-peluang baru dengan kreatif dan inovatif.Pertama, belajar pada waktu dan tempat yang berbeda. Siswa akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar pada waktu dan tempat yang berbeda. Kedua, pembelajaran individual. Siswa akan belajar dengan peralatan belajar yangadaptif dengan kemampuannya. Ini menunjukkan bahwa siswa pada level yang lebih tinggi ditantang dengan tugas danpertanyaan yang lebih sulit ketika setelah melewati derajat kompetensi tertentu. Ketiga, siswa memiliki pilihan dalammenentukan bagaimana mereka belajar. Meskipun setiap mata pelajaran yang diajarkan bertujuan untuk tujuan yang sama, cara menuju tujuan itu dapat bervariasi bagi setiap siswa.

Baca Juga  PENDIDIKAN TANPA KEKERASAN: MEMBANGUN LINGKUNGAN BELAJAR YANG AMAN

Kesimpulannya adalah Pembelajaran digital dalam mata kuliah Entrepreneurship di era Revolusi Industri 4.0 bukan hanya sebatas pengalihan metode pengajaran, melainkan sebuah proses pembentukan karakter wirausaha yang relevan dengan tantangan masa depan. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk kreatif dan inovatif, tetapi juga mampu berpikir kritis, adaptif, dan melek teknologi. Jika diterapkan dengan strategi yang tepat, pembelajaran ini akan mencetak wirausaha tangguh yang siap bersaing di dunia bisnis global berbasis digital

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *