DIGITAL ENTREPRENEURSHIP: PELUANG BARU DI ERA EKONOMI BERBASIS INOVASI

Oleh: Taura Mediska, PGSD UNMUH BABEL

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Perkembangan teknologi digital telah membawa revolusioner besar dalam lanskap ekonomi global dan nasional . Era digital tidak hanya mengubah cara orang berkomunikasi dan mengakses informasi, tetapi juga menciptakan model bisnis baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Di tengah laju inovasi yang sangat cepat , digital entrepreneurship muncul sebagai peluang strategis dan menjanjikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing bangsa. Terlebih bagi generasi muda, profesional, dan pelaku usaha tradisional yang mau bertransformasi, digital entrepreneurship membuka pintu menuju masa depan yang lebih dinamis.

Kewirausahaan digital atau digital entrepreneurship, merupakan bentuk inovasi kewirausahaan modern yang memanfaatkan teknologi internet sebagai fondasi utama dalam membangun dan mengembangkan usaha.Konsep ini membuka peluang luas bagi siapa saja, tanpa batasan usia maupun lokasi geografis, untuk menciptakan bisnis baru yang dapat menjangkau pasar secara global (Zisuh, 2018). Melalui platform digital, seperti media sosial, marketplace, situs web, danaplikasi, para pelaku usaha dapat mempromosikan produk atau layanan mereka dengan cara yang lebihi teraktif dan efisien. Keunggulan lain dari kewirausahaan digital adalah kemampuannya untuk menekan biaya operasional, mempercepat proses pemasaran, dan mengakses data konsumen secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat. Tidak hanya itu, dengan kemasan yang menarik dan pendekatan yang adaptif terhadap tren teknologi, bisnis digital mampu menghadirkan nilai tambah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern (Perwita, 2021). Kewirausahaan digital menjadi salahsatu solusi strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja baru di era transformasi digital saat ini.

Seringkali masyarakat menganggap digital entrepreneurship hanya sebatas aktivitas jual-beli secara online atau memanfaatkan marketplace.Namun, sebenarnya konsep ini jauh lebih kompleks dan luas. Digital entrepreneurship mencakup inovasi dalam berbagai aspek, mulai dari pengembangan produk dan layanan berbasis teknologi, pembentukan ekosistem digital, sampai pemanfaatan data besar (big data) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk menciptakan nilai tambah dan solusi yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Startup besar seperti Gojek bukan hanya menawarkan layanan transportasi online, melainkanjuga menyediakan berbagai layanan keuangan digital, pesan antar makanan, dan bahkan layanan kesehatan, sehingga membentuk sebuah ekosistem digital yang memudahkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Tokopedia dan Ruang guru juga memberikan contoh bagaimana platform digital dapat merevolusi cara berbelanja dan mengakses pendidikan secara lebih mudah , efisien, dan terjangkau (Aryadi et al., 2024).

Era digital membuka peluang yang sebelumnya tidak terbayangkan. Dengan modal relatif kecil dan akses internet, siapa pun bisa mulai membangun usaha digital yang dapat menjangkau pasar lokal hingga global. Media sosial dan platform digital memberikan sarana pemasaran yang efektif dan hemat biaya, sementara layanan cloud computing memungkinkan pengelolaan bisnis yang lebih fleksibel dan efisien.

Baca Juga  Dilema Timah Babel: Kontribusi Ekonomi Versus Kerusakan Lingkungan

Peluang ini tidak datang tanpa tantangan.Persaingan semakin ketat karena siapa saja bisa masukke pasar digital. Keamanan siber menjadi isu krusial mengingat banyaknya data pribadi dan transaksi yang berlangsung secara online. Selain itu, perubahan alur di platform seperti Google, Instagram, dan Facebook bisa berdampak signifikan pada strategi pemasaran dan visibilitas bisnis. Oleh karena itu, pelaku digital entrepreneurship harus siap dengan strategi adaptasi yang cepat dan penguasaan teknologi yang mendalam (Setiawan et al., 2023).

Untuk berhasil menghadapi tantangan era digital yang cepat berubah, kewirausahaan digital memerlukan kombinasi keterampilan, strategi, dansikap yang tepat (Asikin & Fadilah, 2024):

1. Inovasi yang berkelanjutan

Kemampuan untuk terus menciptakan hal barusangat krusial dalam meraih kesuksesan di zaman teknologi saat ini. Para pelaku usaha perlu secara konsisten mencari cara untuk menyempurnakan produk, layanan, atau sistem kerja mereka. Misalnya perusahaan seperti Apple dikenal luas berkat berbagai inovasi teknologinya, termasukproduk seperti iPhone dan iPad.

2. Pemahaman mendalam terhadap pasar dankonsumen

Memahami siapa target pelanggan dan apa yang mereka butuhkan merupakan aspek penting dalam menjalankan bisnis. Melalui survei, analisis data, serta interaksi di media sosial, pelaku usaha bisa mendapatkan wawasan mengenai preferensi dan keinginan pelanggan. Airbnb, contohnya, berhasil membaca kebutuhan konsumen yang mencaripengalaman menginap yang lebih personal dan terhubung langsung dengan pemilik penginapan.

3. Pengelolaan risiko yang cermat

Pelaku usaha digital perlu memiliki kesadaran dan strategi dalam menghadapi risiko bisnis. Hal ini mencakup berbagai aspek seperti persaingan yang semakin ketat, perlindungan terhadap data konsumen, serta kesiapan dalam merespons perubahan kondisi pasar yang bisa terjadi kapansaja.

Dalam ekonomi yang berbasis inovasi, pelaku usaha digital tidak cukup hanya mengikuti tren yang sudah ada , tetapi harus berani menciptakan tren baru.Misalnya, bisnis yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk transparansi dan keamanan transaksi, atau yang mengembangkan layanan di duniametaverse, membuka ruang bagi inovasi bisnis yang jauh lebih kreatif dan menarik. Begitu juga dengan tren sustainability tech, yang menggabungkan inovasiteknologi dengan aspek keberlanjutan lingkungan dansosial, yang kian diminati oleh konsumen modern.

Mengembangkan inovasi tidak hanya sebatasmenciptakan produk atau layanan baru, tetapi juga mencakup pembangunan ekosistem yang mampu menopang dan mendorong pertumbuhan start-up serta wirausaha digital. Ekosistem ini harus dirancangsecara menyeluruh dan berkelanjutan, dimulai dari penyediaan infrastruktur teknologi yang andal, seperti jaringan internet yang cepat dan stabil, pusat data yang aman, serta akses terhadap teknologi terbaru(Riswanto et al., 2024). Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga menjadi kunci penting, melalui pelatihan, pendampingan, dan program inkubasi yang dapat meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial para pelaku usaha. Tidak kalah penting, regulasi yang berpihak pada inovasi perludisusun, dengan menciptakan kebijakan yang fleksibel, transparan, dan mendukung perkembangan bisnis digital. Hal ini mencakup kemudahan perizinan, perlindungan hak kekayaan intelektual, serta jaminan keamanan data dan transaksi digital. Dengan sinergiantara sektor publik dan swasta, serta dukungan dari masyarakat, ekosistem inovasi yang kokoh akan mendorong lahirnya lebih banyak solusi kreatif danusaha baru yang berdaya saing di tingkat lokal maupun global.

Baca Juga  Timah Bangka Belitung : Berkolaborasi Dengan Masyarakat Sekitar Dalam Mengalokasikan Sumber Daya Alam

Digital entrepreneurship bukan sekadar tren sesaat, melainkan peluang emas di era ekonomi berbasis inovasi yang harus dimanfaatkan secara maksimal.Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, kreativitas yang terus dikembangkan, dan pola pikir yang adaptif terhadap perubahan, siapa pun dapat berperan aktifdalam gelombang digitalisasi ini. Peran pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas bisnis menjadi sangat vital untuk menciptakan ekosistem yang kondusif, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi produsen inovasi dan pemain utama di panggung ekonomiglobal.

Sumber:

Aryadi, A., Istia, P. T., Kusuma, A., Buku, A., Gunadi, H., Lorens, D., & Iskandar, A. A. (2024). EkonomiDigital Dan Transformasi Bisnis Di Indonesia.TOHAR MEDIA.

Asikin, M. Z., & Fadilah, M. O. (2024). Masa DepanKewirausahaan dan Inovasi: Tantangan danDinamika dalam Era Digital. Jurnal Syntax Admiration, 5(1), 303-310.

Perwita, D. (2021). Telaah digital entrepreneurship: suatu implikasi dalam mengatasi permasalahanekonomi. PROMOSI: Jurnal Program StudiPendidikan Ekonomi (e-Journal), 9(2).

Riswanto, A., Joko, J., Napisah, S., Boari, Y., Kusumaningrum, D., Nurfaidah, N., & Judijanto, L. (2024). Ekonomi Bisnis Digital: DinamikaEkonomi Bisnis di Era Digital. PT. SonpediaPublishing Indonesia.

Setiawan, Z., Jauhar, N., Putera, D. A., Santosa, A. D., Fenanlampir, K., Sembel, H. F., & Rukmana, A. Y. (2023). Kewirausahaan Digital. Global EksekutifTeknologi.

Zisuh, M. (2018). Digital entrepreneurship in a resourcescarce context: A focus onentrepreneurial. Journal of Small Business and Enterprise Development, 483–500.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *