BabelMendunia.com, Masih sering terjadi tindak kekerasan seperti pembullyan terutama di kalangan sekolah dasar. Sementara itu, Banyak siswa yang melakukan bullying kepada sesama temannya dikarenakan mereka beranggapan bahwa mengejek teman bukan merupakan tindakan bullying sehingga mereka merasa senang mengejek sesama teman mereka.
Hal ini dilakukan karena ketidakpuasan dalam pertemanan sehingga melakukan bullying. Selain itu masih ada juga yang melakukan pembullyan fisik seperti memukul, menonjok, menendang, meremas, mencakar, meludah dan menjambak kerudung.
Terkadang masih banyak orang menggangap bullying adalah permasalahan yang biasa dan hal yang menyenangkan dan menghibur. Namun nyatanya dampak dari bullying pada korban sangat berpengaruh dengan kondisi fisik terhadap korban. Jika permasalahan bullying terus dibiarkan maka akan berdampak fatal terutama bagi korban bullying seperti akan menimbulkan rasa traumatik, depresi bahkan dapat menghilangkan nyawa korban.
Maka dari itu untuk menanggulangi bentuk permasalahan bullying, pertama perlu diadakan edukasi atau kampanye terkait program 3 Dosa Besar dalam pendidikan disekolah untuk meningkatkan sikap siswa terhadap kekerasan dan adaptasi mereka terhadap kehidupan sekolah. Dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bersahabat. Sertakan semua murid dalam kegiatan positif dan dorong kerjasama daripada pembulliyan.
Kedua, buat kelompok Anti perundungan, dengan mengajak mereka berpikir tentang cara mencegah pembullyan serta dampak dari pembullyan tersebut dan memberikan dukungan kepada yang membutuhkan. Ketiga, bimbingan konseling yang berguna untuk membangkitkan dari keterpurukan, membantu dalam mengurangi bebannya dengan cara berbagi cerita, dengan begitu korban-korban dari pembullyian ini akan merasa bangkit dan memulihkan ketidakpercayan dirinya melawan dan menghentikan pembullyan tersebut. Keempat, tindak lanjut yang cepat dan adil, segera tangani laporan dengan tindakan tegas dan adil agar korban tersebut didukungi dalam permasalahan tersebut.
Dalam hal ini Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa dengan menekankan integrasi nilai-nilai pendidikan karakter untuk meningkatkan pemahaman dan perilaku siswa terkait pendidikan karakter dalam mendorong pembelajaran karakter yang positif. Guru juga tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing, fasilitator, dan motivator. Hal ini sesuai dengan teori pendidikan yang menekankan pentingnya pembentukan karakter dalam pendidikan. Lalu seterlah itu kolaborasi antara guru dan orang tua juga penting dalam memperkuat pengaruh pendidikan terhadap pembentukan karakter siswa sehingga dapat mencegah reaksi kekerasan di kalangan disekolah dasar dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bebas dari kekerasan.