Kurikulum Nasional 2025: Evaluasi,Tantangan, dan Strategi Pelaksanaan Kurikulum Nasional

Oleh: Jihan Vidhea Pradita, PGSD UNMUH BABEL

Avatar photo
banner 120x600

BabelMendunia.com, Kurikulum Nasional 2025 menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya reformasi pendidikan di Indonesia. Melalui kurikulum ini, pemerintah menargetkan tercapainya pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman, berorientasi pada penguatan karakter, dan responsif terhadap tantangan global, terutama dalam hal digitalisasi dan kompetensi abad ke-21. Namun, sebagaimana reformasi lainnya, implementasi kurikulum ini tidak luput dari tantangan serius, baik secara sistemik maupun kultural

Dari segi evaluasi, Kurikulum Nasional 2025 memperlihatkan semangat positif dengan memberi ruang lebih besar pada pendekatan pembelajaran yang kontekstual dan berbasis proyek. Pendekatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kreativitas, kolaborasi, dan kemampuan problem-solving pada peserta didik. Namun, di lapangan, implementasi kebijakan ini masih menghadapi disparitas kualitas guru, keterbatasan sarana prasarana, dan kurangnya pemahaman tentang filosofi kurikulum baru itu sendiri.

Tantangan lain terletak pada kesiapan guru sebagai ujung tombak pendidikan. Banyak guru di berbagai daerah belum mendapatkan pelatihan yang memadai mengenai strategi pembelajaran tematik integratif, asesmen formatif, maupun integrasi teknologi dalam pembelajaran. Ditambah lagi, tidak semua sekolah memiliki akses internet yang stabil dan perangkat digital yang mendukung proses belajar-mengajar.Kurikulum Nasional 2025 membawa semangat pembaruan pendidikan yang lebih kontekstual, fleksibel, dan berpusatpada peserta didik. Namun, pelaksanaannya dihadapkan pada berbagai tantangan serius, mulai dari ketimpangan infrastruktur, kesiapan guru yang belum merata, hingga resistensi terhadap perubahan paradigma belajar. Ketidaksesuaian antara desain kurikulum dengan kondisinya ya di lapangan juga menjadi hambatan utama, terutama bagi sekolah-sekolah di daerah tertinggal. Oleh karena itu, tanpa strategi pendukung yang kuat dan kolaborasi semuapihak—guru, pemerintah, masyarakat, dan dunia usahamaka tujuan dari Kurikulum Nasional 2025 dikhawatirkan tidak akan tercapai secara optimal.

Baca Juga  PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI GURU YANG MASIH SERING TERJADI , PROFESIOANALISME GURU PERLU DIPERTANYAKAN?

Strategi Pelaksanaan Kurikulum Nasional

1. Pelatihan Guru Berbasis Praktik: Pelatihan yang lebih banyak berbasis konteks nyata, studi kasus, dan praktik langsung agar guru lebih siap menerapkan kurikulum baru.
2. Pendekatan Bertahap dan Fleksibel: Implementasi kurikulum harus memperhatikan kondisi masing-masing sekolah, tidak seragam.
3. Penguatan Peran Komunitas Belajar Guru: Mendorong komunitas belajar dan kolaborasi antar-guru untuk saling berbagai praktik baik.
4. Digitalisasi dan Akses Terbuka: Pemerintah perlu menyediakan materi ajar digital yang gratis dan bisa diakses semua sekolah.
5. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan: Membangunsistem evaluasi yang transparan, melibatkan sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam pemantauan pelaksanaan kurikulum.
6. Keterlibatan Dunia Industri: Dalam pendidikan vokasi, perlu melibatkan industri dalam pengembangan kurikulum agar sesuai kebutuhan pasar kerja.

Daftar Pustaka

Baca Juga  Optimalisasi Manfaat Keripik Pisang Melalui Platform Digital

Kemendikbudristek. Naskah Akademik KurikulumNasional 2025. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; 2024.

OECD. Future of Education and Skills 2030: Conceptual Learning Framework. Paris: OECD Publishing; 2019.

Suyanto S. Reorientasi Kurikulum Nasional di Era Digital. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *