BabelMendunia.com, Masalah tambang timah di Bangka Belitung sangat kompleks dan berdampak negatif
pada lingkungan, sosial, dan ekonomi. Penambangan timah ilegal merajalela,
menyebabkan kerusakan hutan, sungai, dan habitat satwa endemik seperti buaya
dan tarsius, yang memicu konflik manusia-satwa dan menurunkan kualitas
Selain itu, ribuan hektare lahan bekas tambang tidak direklamasi,
meninggalkan lubang galian berbahaya yang mengancam keselamatan warga dan
kesehatan masyarakat sekitar. Dampak sosial-ekonomi juga signifikan, termasuk
menurunnya pendapatan masyarakat dan konflik kepentingan antara perusahaan
tambang besar dengan pemerintah daerah serta pelaku tambang rakyat.
ekosistem. Solusi yang dapat diterapkan meliputi:
terhadap tambang ilegal dengan
peningkatan pengawasan dan koordinasi antar instansi terkait, serta
penggunaan teknologi pemantauan modern6.
• Reklamasi lahan bekas tambang • Penegakan hukum yang tegas secara menyeluruh untuk memulihkan
fungsi lingkungan dan menghilangkan bahaya kolong-kolong bekas tambang
yang membahayakan masyarakat.
melalui pemberian Izin
Pertambangan Rakyat (IPR) agar aktivitas penambangan lebih terkontrol dan
• Legalitas dan pengaturan tambang rakyat berkelanjutan.• Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga
kelestarian lingkungan serta pengembangan alternatif mata pencaharian
untuk mengurangi ketergantungan pada tambang ilegal
dengan prinsip tidak
merusak lingkungan dan memberikan manfaat ekonomi yang adil bagi
masyarakat dan negara
• Pengelolaan sumber daya timah yang berkelanjutan Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Bangka Belitung dapat mengatasi
krisis tambang timah ilegal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan masyarakatnya secara berkelanjutan