Menimbang Dampak Penghapusan PPDB Jalur Sistem Zonasi

Oleh: Dini Andriyani

Avatar photo
banner 120x600

Babel Mendunia.com, Pendidikan merupakan hak dasar setiap warga negara dan salah satu upaya untuk memastikan pemerataan akses pendidikan yang ada di Indonesia. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi yang diperkenalkan beberapa tahun terakhir merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pemerataan akses pendidikan di Indonesia.

Melalui sistem zonasi, siswa diberi kesempatan untuk masuk ke sekolah negeri berdasarkan kedekatan geografis dengan tepat tinggal calon peserta didik. Tujuan utama dari jalur zonasi ini adalah untuk mengurangi ketimpangan antara sekolah-sekolah di kota besar dan daerah terpencil, serta memberikan kesempatan yang lebih adil bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Namun, dengan adanya wacana penghapusan jalur zonasi, penting untuk meninjau kembali apakah langkah ini benar-benar akan membawa dampak positif atau justru merugikan keadilan dalam akses pendidikan.

Baca Juga  URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER DI TENGAH PERUBAHAN ZAMAN

Salah satu alasan utama penghapusan jalur zonasi adalah adanya keluhan dari orang tua dan siswa yang merasa bahwa sistem ini membatasi pilihan sekolah mereka, terutama di kota-kota besar di mana kualitas sekolah negeri sangat bervariasi. Banyak orang tua yang berharap anak-anak mereka bisa diterima di sekolah unggulan meski tidak tinggal di zona tersebut. Dengan penghapusan jalur zonasi, sekolah-sekolah unggulan berpotensi menerima lebih banyak siswa dari luar zona mereka, yang mungkin dianggap sebagai peluang untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Namun, jika dilihat dari sudut pandang pemerataan akses, penghapusan jalur zonasi justru dapat memperburuk ketimpangan yang ada. Salah satu tujuan utama sistem zonasi adalah mengurangi jurang pemisah antara sekolah-sekolah di kota besar dan daerah terpencil.

Baca Juga  Rendahnya tingkat kesadaran pendidikan : Rela putus sekolah karena tergiur merantau Ke Jakarta

Tanpa adanya zonasi, sekolah-sekolah di kota besar yang lebih banyak memiliki fasilitas dan sumber daya akan semakin dipenuhi oleh siswa-siswa yang berasal dari keluarga mampu, sementara sekolah-sekolah di daerah yang kurang berkembang akan semakin kekurangan siswa dan sumber daya. Hal ini dapat memperburuk ketidakadilan dalam akses pendidikan dan menambah kesenjangan kualitas pendidikan antara wilayah satu dengan wilayah lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *